Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Sasalad di Pasantren

Gambar
Pakanci salila dua minggu di lembur teh, keur kuring mah asa sakeudeung pisan.Tilu poé deui kudu indit ka pasantren. Malah ti poé kamari kénéh kuring geus tatahar nyiapkeun bawaeun.Enya, saha nu teu betah atuh cicing di lembur ngariung jeung indung bapa katut nu jadi adi. Komo boga adi téh ngan hiji hijina. Nya keur waktu pakanci pisan, bungah bisa kumpul jeung kulawarga. Geus biasa keur santri mah mun rék ka pasantren teh sagala disiapkeun. Ti mimiti baju, kadaharan jeung nu séjénna.Pokona mah kumplit euweuh nu kaliwat.Baju jeung nu séjénna nu geus dientepkeun téh tuluy diasupkeun kana kantong gedé. Ngahaja sangkan teu kerentil loba bawaeun. Katempo ringkes bawaeun téh. Haté reugreug. Ema ngiring ngabantosan ngentepkeun babawaan dina kantong gedé bari dipariksa bisi aya nu tinggaleun. Pisapoeeun deui ka rek indit karasa aya wegah,tapi saur Ema sareng Bapa ari milari élmu teh jalan ka sawarga. Ngagedur deui sumanget téh. Komo basa nampa telepon ti Hani babaturan kuring, cenah rék ind

Sederhana

Gambar
Humble and simple. Itulah kesan pertama yang kami lihat dari sosok yang satu ini. Kepiawaiannya dalam menulis berbagai genre telah menjadikannya cukup dikenal baik di kalangan muda maupun generasi sebelumnya.Karya tulisnya kerap kali mengkritisi situasi sosial maupun politik yang sedang terjadi di negeri ini. Boleh dibilang beliau adalah seorang sastrawan politik. Karya tulisnya berupa novel, cerpen, maupun puisi sangat kental dengan pesan-pesan religi. Sikap humblenya sangat kentara ketika pada suatu hari beliau memintaku untuk mengkritisi tentang sebuah draff novel karyanya.Jika seorang guru meminta kepada muridnya untuk mengkritisi karyanya sendiri rasanya sangat langka. Bukan karya orang lain yang beliau minta dikritisi tetapi karyanya sendiri yang siap dicetak dan dipublikasikan.Ketika beliau ditanya mengapa memintaku untuk mengkritisi tulisannya padahal saya bagaikan seorang murid yang sedang belajar menulis dari karyanya baik offline maupun digital,sambil terbahak beliau me

PELAYANAN PERPUSTAKAAN

Gambar
                  By : Ucu Siti Romlah, S.Pd                        Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan BAB VII pasal 32 menegaskan bahwa tugas utama tenaga perpustakaan (pustakawan) dan tenaga teknis perpustakaan  adalah memberikan pelayanan prima terhadap pemustaka, menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif, memberikan keteladanan, menjaga nama baik lembaga dan kedudukannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Sejarah membuktikan perpustakaan di dunia Islam melahirkan para jenius Islam terutama pada fase pertama Dinasti Abbasiyah yang dipimpin oleh Khalifah Abu Ja'far al-Mansur, khalifah Harun Ar-Rasyid dan Abdullah Al-Makmun. Mereka merupakan khalifah- khalifah yang sangat menjaga dan memelihara buku-buku, baik yang bernuansa agama maupun umum,baik karya ilmuwan muslim maupun non-muslim, baik karya-karya ilmuwan yang semasanya maupun pendahulunya ini terlihat jelas dari sikap para khalifah seperti pesannya Harun Ar-Ra

PENGHULU HARI

Gambar
                                                                   PENGHULU HARI Dari Jumat ke Jumat menggenapkan bilangan usia  tanpa kompromi bahkan tanpa basa basi Dari Jumat ke Jumat menyusuri lereng kehidupan memaknai setiap lembah ujian Jumat nan diberkahi Jumat penghulu segala hari kilau cahaya-Nya berpendaran terangi liku perjalanan menurun mendaki hingga akhir denyut nadi Dari Jumat ke Jumat muhasabah alpa diri berapa kata yang tersilap hingga tak sempat lagi mensyukuri  butiran hujan bak butiran mutiara tercurah ke bumi hingga seberapa hangat sentuhan sang surya menyapa dicumbui waktu yang melenakan kalbu jejaknya tinggalkan serpihan kenangan yang tak sempat berucap selamat tinggal.                    Rajapolah,11/11/'22

BIARKAN DIA TERBANG

Gambar
Jam istirahat masih tersisa. Seorang anak dengan wajah sumringah memasuki ruang kelas. Tangannya menggenggam sesuatu lalu memasukkannya ke dalam tas sekolah yang terletak di kursi paling belakang.Bait kata yang sedang kutulis mendadak terhenti. Rasa ingin tahu dan curiga menyuruhku menunda aktifitas. Kusimpan penaku yang sejak tadi menari-nari di atas kertas.Ruangan  kelas yang semula hening, tiba tiba menjadi riuh oleh suara anak-anak. Segudang tanya di benakku memaksa untuk bertanya. “Apa yang kamu masukkan ke dalam tas,Nak?"."Burung Buuu...!" Riyan menemukannya di halaman belakang..., bagus burungnya Bu...!" anak-anak menjawab bersahutan. "Bagaimana mungkin dia memasukkan seekor burung ke dalam tas, burung itu bisa mati...," batinku. “Riyan...,boleh Ibu lihat burung itu, Nak?" tanyaku sambil menghampirinya. Dengan wajah ragu, anak yang kupanggil Riyan menganggukkan kepalanya sambil berusaha mengambil sesuatu dari dalam tasnya, tetapi sayang tida