TRAGEDI EKUADOR
By : Ucu Siti Romlah Tanah subur alam indah berhimpun di bumi Ekuador Rakyat hidup makmur sawah ladang tumbuh subur Alamnya nan elok bagaikan senyuman bidadari Geliat pagi seranum delima merekah Ekuador identik negeriku Indonesia Di belahan bumi khatulistiwa bak tanah surga Impian para petualang dimanja hangatnya sang surya Ekuador lengah hingga wabah pandemi merampas segalanya Kekalutan melanda negeri entah ke mana harus sembunyi Urutan korban berjatuhan seperti laron terjebak silau cahaya Adanya pandemi mungkin dianggap sebelah mata Dalam hitungan hari segalanya menjadi tragedi Oh, Tuhan...sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tiada berguna Riwayatmu Ekuador mengingatkan kami untuk selalu sadar physical distancing. Rajapolah, 210420/ 27 Sya’ban 1441 H Sukseskan Physical Distancing! * Puisi ini ditulis pada masa awal pandemi/ late post. "Sudah lebih dari set